Part 2: Siap Menghadapi Tantangan ASEAN Economic Community 2015

Jumat, Februari 07, 2014 2 Comments A+ a-

 Mempersiapkan Pemuda Berkualitas

Indonesia sangat perlu mencetak tenaga kerja terampil, karena tenaga kerja terampil yang paling banyak berpengaruh dan sangat ditekan dalam ASEAN Economic Community 2015. Indonesia dapat membuat kerjasama dalam bidang pendidikan dengan negara maju di ASEAN seperti Singapura dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Baik pelajar, mahasiswa dan juga pengajar dapat diintensifkan, pemerintah dapat menetapkan prosentase tertentu dari tenaga kerja asing yang ditempatkan di Indonesia sebanding dengan tenaga kerja terampil dari dalam Negeri, tujuannya agar tenaga kerja terampil kita mampu bersaing dengan tenaga dari luar Negeri, negera-negara di Asia Tenggara yang memiki total wilayah yang lebih sempit dibandingkan Indonesia.

Kita harus optimis bahwa Indonesia juga tidak akan kalah dengan negara tetangga se-Asia Tenggara. Sebenarnya, Indonesia masih kurang dalam bidang pendidikan sehingga kita kalah dalam hal sumber daya manusia dengan negara lain. Maka dari itu meningkatkan pendidikan mulai sejak sekarang sehingga kita tidak kalah saingan dengan negara lain, dengan cara mencetak pendidik muda yang berkualitas dan pendidikan yang berkualitas.

Semangat pemuda Indonesia!

Pemuda-pemudi di Indonesia harus lebih bersemangat lagi untuk memajukan Negeri tercintanya ini agar dalam mengadapi Asean Economic Community tidak tertinggal jauh dan tidak kalah saing dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Selain itu kerjasama antar setiap individu dengan pemerintah harus ada sesuai dengan ayat pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”. Dengan itu kita akan lebih siap dalam menghadapi Asean Economic Community 2015.

Berdasarkan data BPS tahun 2012, tenaga kerja Indonesia yang produktif adalah 120 juta orang. Lalu bagaimana jika nanti tenaga kerja asing masuk ke Indonesia seperti tenaga kerja Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dll yang memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris atau keterampilan lainnya yang lebih baik dibandingkan negeri kita? Dalam waktu yang singkat, perguruan tinggi Indonesia harus mampu mempersiapkan lulusan yang siap bersaing di kancah internasional. Sebab jika tidak, nantinya kita justru menjadi orang asing di Negeri sendiri.

Sayangnya, Indonesia belum memiliki kesesuaian antara kebutuhan dunia kerja dengan lulusan perguruan tinggi yang sudah ada. Padahal, seharusnya pemerintah, dunia usaha dan dunia pendidikan menciptakan sinergi untuk mempersiapkan kompetensi para tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing di kancah global. Ada lima keterampilan yang harus dipenuhi oleh seorang lulusan perguruan tinggi agar dapat meningatkan daya saing, yaitu kemampuan berkomunikasi secara verbal, kolaborasi, profesional di bidangnya, mampu menulis dengan baik, serta kemampuan untuk memecahkan masalah.
ASEAN Economic Community 2015 semakin dekat. Waktu bagi pemuda-pemudi Indonesia mempersiapkan diri untuk dapat bersaing dengan kawula muda dari berbagai negara di ASEAN pun semakin menipis. Pemerintah harus mendukung penuh demi terciptanya pemuda Indonesia yang berkualitas. Pemuda-pemudi Indonesia pun juga harus segera sadar bahwa ASEAN Economic Community 2015 harus siap dihadapi dengan kemampuan kompetensi yang mumpuni. Ada dua kompetensi yang harus dimiliki pemuda-pemudi untuk menghadapi AEC 2015. Kompetensi tersebut ada yang bersifat mendasar, ada juga yang bersifat komparatif. Kompetensi dasar terkait kemampuan berbahasa Inggris dan berkomunikasi termasuk juga kemampuan presentasi. Kemampuan komparatif merupakan kemampuan yang memang dibutuhkan pasar tenaga kerja di ASEAN. Kemampuan ini menuntut keahlian tertentu para tenaga kerja di negara Asia Tenggara.


Mampukah pemuda-pemudi Indonesia siap bersaing menghadapi AEC 2015? Tentunya mampu. Pemuda Indonesia harus berperan penting untuk menghadapi AEC 2015. Ciptakan kualitas diri yang mumpuni untuk kompetensi dan keterampilan-keterampilan yang diharapkan. Jangan sampai pemuda-pemudi Indonesia kalah saing dengan kawula muda dari negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Indonesia, sebagai negara penggagas berdirinya ASEAN, seharusnya menjadikan AEC 2015 sebagai agenda prioritas nasional dalam meningkatkan SDM, mebangun infrastrukur, sampai tercapai sebuah tujuan, dimana Indonesia bisa menjadi macan Asia. Edukasi di Negeri sendiri dengan pendidikan yang berkualitas, sadar dengan kompetensi dan keterampilan yang kurang, sosialisasi, lalu proteksi diri dan proteksi Negeri. Pemuda-pemudi Indonesia juga harus memiliki integritas, yakni berkata, bersikap dan bertindak jujur serta berpihak pada nilai yang benar dan kepentingan publik.


Berbuat untuk Indonesia, Mengabdi untuk Negeri

Pemuda-pemudi Indonesia harus menanamkan jiwa enterpreurship dan diajak untuk terjun kedalam dunia berwirausaha bahkan mampu menguasai pasar ASEAN.
Kalau bisa kalangan pemuda yang belum mendapatkan pekerjaan belajarlah untuk membuka usaha sendiri supaya hasil tangan anak bangsa kita ini tidak diambil alih oleh negara lain. Diharapkan AEC 2015 nanti, Indonesia jangan sekedar konsumtif saja, tapi juga menjadi bangsa yang produktif. Cari peluang dimana kita bisa menguasai pasar ASEAN. Untuk menguasai Pasar ASEAN, kita harus lebih dulu menguasai pasar nasional, karena dengan begitu berarti kita sudah kuasai 40%-nya.

Negeri kita tercinta sangatlah kaya diantaranya, kaya sumber daya alamnya, sumber daya energinya, kaya budaya dan pariwisatanya dan juga kaya ide-ide kreatif anak bangsanya, dll. Ide-ide kreatif anak bangsa juga harus diimbangi dengan kompetensi dan keterampilan diri yang berkualitas. Indonesia kini kalah bukan karena tidak mampu, namun karena tidak mempersiapkan diri. Mengapa bisa terjadi? Karena pemudanya kurang sadar dan peka terhadap nasib bangsanya di masa depan. Melakukan perubahan yang bersifat dinamis dan tidak hanya teknis atau praktis, tetapi ada value dalam perubahan itu, perlu ada nilai-nilai subtansial yang terkandung, itulah yang harus pemuda-pemudi Indonesia lakukan.


Pemuda yang berkualitas adalah pemuda yang memiliki visi perubahan untuk masa depan bangsanya. Visi pemuda yang menjadikan Indonesia sebagai laboratorium gagasan. Menjadi Indonesia adalah laboratorium gagasan. Ia sekolah yang tepat bagi para pembelajar seumur hidup. Tempat di mana suhu kebenaran tidak diabsolutkan. Tabung kontestasi ide dibuka lebar. Pipa nalar berargumentasi diuji. Derajat kemampuan mengolah rasa dieksplorasi.

Meningkatkan pendidikan yang merata dan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat, mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional, menjawab kebutuhan energi nasional, mewujudkan Indonesia pusat perdagangan halal dunia, dll. Dan masih banyak lagi visi-visi pemuda-pemudi Indonesia yang dapat dibuat dan diwujudkan untuk negeri tercintanya ini.

“Jika Kita ingin suatu Bangsa di masa yang akan datang, lihatlah pemudanya saat ini. Oleh karena itu Kita memiliki tanggung jawab yang besar untuk Indonesia tercinta dengan terus bergerak dan terus peduli untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi”. Maka dari itu para pemuda segeralah peduli, berpikir dan bergerak untuk kepentingan bersama, untuk Negeri kita tercinta, demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, berbuat untuk Indonesia, mengabdi untuk Negeri.

                                                                     ***

ASEAN Economic Community (AEC) 2015 akan terjadi, siap atau tidak siap pemuda harus menghadapi persaingan. ASEAN Economic Community (AEC) bisa menjadi ancaman jika pemuda-pemudi Indonesia tidak mampu bersaing dan menjadi peluang jika mampu bersaing. Pemuda-pemudi Indonesia harus mampu menjawab tantangan AEC 2015 yang sudah di depan mata ini: Ancaman atau Peluang? Untuk dapat mampu bersaing dan menjadi peluang, sikap profesionalisme, beretika dan juga kompetitif harus dipupuk sejak dini. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam ASEAN Economic Community (AEC) 2015 dan jangan menjadi orang asing di negeri sendiri.

Saya, Sitti Ghaliyah. Saya bangga menjadi salah satu pemuda Indonesia. Saya adalah pemuda yang sedang mempersiapkan diri untuk siap menghadapi AEC 2015. Saya berharap pemuda-pemudi Indonesia dimanapun berada juga sedang mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan bangsa kita ini. Pilihannya hanya ada dua, yaitu sebuah ancaman atau peluang?


Postingan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Piala Bapak Dino Pati Djalal

2 Cuap Cuap

Write Cuap Cuap
Hanan M
AUTHOR
Sabtu, Februari 08, 2014 delete

Wah mba gia ini wawasannya luas banget, aku baru tau AEC 2015 disini.. hehe
Yang pasti kita sebagai pemuda harus siap semangat 45 dong :)

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Senin, Mei 26, 2014 delete

Gak cuma semangat aja sih. Tapi kualitas juga mesti ditingkatkan. Oia, mindset jugaaa..
Sebagai pemuda Indonesia, kita harus berkualitas, kalo gak, kita akan kalah dari pemuda-pemuda ASEAN lainnya. Mau? nggak kan?

Reply
avatar

Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!